Duka Palestina

Di bawah langit biru, di tanah yang duka,
Palestina meratap, hatinya terluka.
Dalam bisikan angin, terdengar cerita,
Tentang duka yang mendalam, tentang perjuangan yang teguh.

Berkilau mata bulan, saksi bisu malam,
Menyaksikan Palestina, dalam kegelapan sendu.
Tertutup rerumputan, oleh embun peluh,
Dalam pelukan tanah, tersembunyi derita.

Duka merayap di antara reruntuhan,
Reruntuhan bangunan, reruntuhan mimpi.
Namun, di mata anak-anak Palestina,
Terpancar bintang harapan, dalam pelukan duka.

Di bawah pohon zaitun, menangislah angin,
Mengenang kisah-kisah masa silam yang hilang.
Jeritan palestina, menggema di padang pasir,
Menuntut keadilan, memohon ampunan.

Palestina, negeri penuh sejarah,
Di dadamu mengalir sungai-sungai air mata.
Namun, kau teguh berdiri, seperti pohon zaitun,
Menantikan hari kemenangan, di balik cakrawala.

Di mata dunia, Palestina merayakan ketabahan,
Meski hatinya remuk, meski tubuhnya lelah.
Bahkan dalam duka, ia bersinar seperti bintang,
Menyemai harapan di setiap benih debu.

Oh, Palestina, kau bukan hanya tanah,
Kau adalah kisah perlawanan, kau adalah nyanyian.
Dalam puisi ini, kita merangkai doa,
Agar damai menyapa, di bumi yang retak ini.

Open chat
Hello,
Ada yang bisa saya bantu?