Di kota kecil, dalam senja berwarna-warni,
guru muda, hidup dalam rutinitas monoton.
Namun, takdir memintanya bertemu,
penulis muda, cinta pun bersemi.
Dalam kafe-kafe lokal, mereka berdua bertukar cerita,
Pandangan unik memikat dalam kebijaksanaannya.
Pendidikan dan sastra, topik tak terbatas,
Melahirkan cinta yang tumbuh di antara kata-kata.
Namun, warna cerah tak selamanya menyinari,
Masa lalu, sebuah rahasia yang terbuka.
Dalam taman kota yang teduh, di bawah pohon yang rindang,
membuka diri, mengungkapkan kisah yang terpendam.
Masa kecil di desa, perjuangan dan kehilangan,
Yang dilalui membuatnya menjadi kuat.
mendengarkan hati terbuka lebar,
Menerima dengan segala warna dan nuansa.
Festival seni, panggung kisah cinta,
Di bawah bintang-bintang gemintang yang bersinar terang.
Melalui lorong-lorong seni, mereka berdua berjalan,
Karya seni mencerminkan perasaan yang berkobar.
Namun, ketidakpastian datang, seperti angin malam yang dingin,
Masa lalu yang diungkapkan, menyisakan pertanyaan.
Duduk di bawah pohon, angin bertiup lembut,
Yakinkan cinta mereka akan abadi.
Kembang api di langit malam, penuh warna dan gemerlapan,
Berdua berdiri, bersama dalam kebahagiaan.
Melodi hati yang terbuka, mengalun indah,
Cinta bagai puisi, tak berujung dalam keabadian.
Bersama-sama melangkah,
keluar dari taman seni,
Menuju petualangan yang menunggu di cakrawala.
Hidup yang penuh warna, kreativitas memandu,
bersama-sama, merajut kisah cinta baru.