Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, menyampaikan apresiasi atas berdirinya Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, pada kunjungannya ke Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, di Sentul, pada hari Senin (08/09/2014).
“Suatu saat kita akan bangga dengan berdirinya Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, karena kita telah memiliki pusat bahasa,” ungkap Presiden.
Presiden menyampaikan alasan didirikannya Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, karena Indonesia sudah menjadi negara yang memiliki kekuatan regional (regional power), dan kekuatan secara internasional (global power). Oleh sebab itu, bahasa Indonesia harus lebih intensif diperkenalkan kepada dunia internasional.
Bahasa Indonesia, kata Presiden, memiliki peluang untuk dapat digunakan di dunia internasional. Presiden memberikan contoh seperti di negara Australia, pemerintah Australia meminta warga negaranya untuk dapat berbahasa Indonesia.
“Indonesia pun telah masuk di G 20, sehingga Indonesia memiliki peluang ekonomi yang besar. Sehingga banyak negara-negara yang ingin mempelajari bahasa dan budaya Indonesia,” tutur Presiden.
Pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, melaporkan kepada Presiden, kantor Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan memiliki luas bangunan 11.300 M2. Seluruh unsur bangunan seluruhnya sudah dibangun, didalamnya terdapat laboratorium kebahasaan, asrama, rumah dosen, termasuk juga tempat tinggal untuk dosen tamu dari dalam negeri maupun luar negeri.
Mendikbud berharap Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan dapat menjadikan bahasa Indonesia bukan hanya sebagai bahasa komunikasi, tetapi juga dapat menjadikan jati diri bangsa, serta penghela ilmu pengetahuan sampai dengan diplomasi kebahasaan.
Mendikbud menjelaskan tugas yang dikerjakan oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan adalah melakukan kajian dan forensik kebahasaan, kajian Kebinekaan dan kekerabatan bahasa, permodelan resolusi konflik dalam komunitas multi bahasa, penyebaran bahasa negara ke luar negeri.
“Peran penting pusat bahasa ini adalah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, meningkatkan kompetensi berbahasa asing strategis, dan penerjemahan teks lisan dan tulisan serta dokumen bernilai strategis,” pungkas Mendikbud.
Republika.co.id